Tuesday 10 February 2009

Iwan Fals


Iwan Fals

Iwan Fals yang bernama lengkap Virgiawan Listanto (lahir di Jakarta, 3 September 1961; umur 47 tahun) adalah seorang penyanyi beraliran balada yang menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia. Lewat lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan Indonesia (terutama Jakarta) di akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Kritik atas perilaku sekelompok orang, empati bagi kelompok marginal, atau bencana besar yang melanda Indonesia mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya tetapi juga sejumlah pencipta lain.

Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional, Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olah raga.

Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar diseluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang biasa dikenal dengan seruan Oi. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang OI dapat ditemui setiap penjuru nusantara dan beberapa bahkan sampai ke manca negara. Alasan saya menyukai Iwan Fals adalah lagu-lagunya yang menurut saya sangat bermakna.

M Thariq Ziyad

7B

Untung Kecil Buahnya!!

Dongeng “Untung Kecil Buahnya!”

D


ari atas bukit Kancil memperhatikan sebuah pohon beringin. Pohonnya besar dengan akar-akar menjuntai ke bawah, menjadikan pohon beringin menampakkan kegagahannya. Cabangnya banyak rimbun daunnya. Memberikan kesejukan siapa pun yang berteduh di bawahnya.

                Kancil berlari dan berteduh di bawah pohon beringin itu dan menikmati kesejukan udara di bawah pohon itu. Sambil beristirahat ia memandang ke atas. Terlihatlah olehnya buah pohon beringin lebat sekali. Berbagai burung berterbangan sambil memakan buah itu

                Di sekitar tempatnya beristirahat, Kancil melihat beberapa buah beringin yang jatuh. Sambil mengamati buah-buah beringin itu, berkatalah ia dalam hati,

                “Heran aku, mengapa pohon yang sebesar ini mempunyai buah yang kecil sekali. Sementara pohon semangka yang kecil dan mempunyai batang pohon tidak kuat justru berbuah sangat besar sehingga berdiripun ia [tidak]* mampu!”

                Kancil lalu tiduran di bawah pohon beringin itu.

                “Tuhan tampaknya sangat tak adil dalam menciptakan alam ini. Kalau aku yang menciptakan alam ini tentu aku akan berlaku adil. Pohon besar aku buat besar-besar pula buahnya dan pohon yang kecil aku buat kecil-kecil pula buahnya.”

                Baru saja ia mengatakan hal itu, jatuhlah sebutir buah beringin dari atas, tepat mengenai kepalanya. Tak pelak ia pun terkejut dan merasakan sakit sejenak. Sambil mengusap kepalanya ia pun berkata,

                “untunglah buah beringin ini kecil, seandainya seperti yang aku angankan, entah apa yang terjadi pada diriku. Ternyata Tuhan sangat adil dan bijaksana. Ia telah memperhitungkan segala kemungkinannya, kalau buah beringin ini besar-besar tentu tidak dapat untuk berlindung”

                Kancil pun menyadari kesombongan dan kebodohannya sendiri. Ia merasakan betapa kecil dirinya, tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan kebesaran Tuhan, sampai akhirnya kesejukan di bawah pohon beringin itu membuatnya tertidur.

Definisi Dongeng

                Dongeng adalah cerita tentang makhluk yang diangan-angankan seperti benar-benar ada dan bersifat khayal (hasil rekaan).dongeng purba juga melibatkan dewa dan manusia sebagai tokoh cerita. Dongeng dapat disusun dalam bentuk puisi atau prosa yang mencakup berbagai jenis cerita rekaan, seperti mitos, legenda, dan fabel.


Komentar-Alasan

                Komentar saya terhadap dongeng ini adalah bahwa dongeng ini ringan dan gampang dimengerti anak kecil. Namun, dongeng ini juga sangat bermakna, mengingatkan kita akan kebodohan manusia dibanding tuhan. Alasan saya memilih dongeng ini sama dengan komentar saya.

Cara Membaca Dongeng

1.       Sesuaikan intonasi dengan alur cerita

2.       Jangan terlalu berlebihan dalam memperagakan tokoh dongeng

3.       Jangan juga terlalu kaku dalam memperagakan tokoh dongeng

4.       Sebelum mendongeng, persiapkan diri anda dengan mengulang-ulang dongeng sehingga dapat menghayati ceritanya

5.       Pilih cerita yang membuat anda tertarik sehingga memudahkan memahami ceritanya.

 

M Thariq Ziyad

        7B