Tuesday 21 January 2014

Face It!

Beberapa tahun lalu, saya terjatuh dari sepeda dan lutut saya terluka. Walaupun tidak langsung menangis, luka itu sangatlah saya kenang. Kenapa? Well, luka itu-dan sikap ibu saya terhadap luka itu-kurang lebih menginspirasi saya untuk beberapa keputusan yg saya buat beberapa minggu terakhir.
Tak lama setelah saya terluka, saya menjalani operasi amandel, dan harus beristirahat di atas ranjang selama beberapa hari. Bodohnya saya, bukannya menggerak-gerakkan luka itu, kaki saya malah saya diamkan saja, sehingga luka itu mengerak.
Untuk beberapa hari setelah saya keluar dari rumah sakit, luka tersebut tidak terlalu menimbulkan masalah bagi saya, tapi ibu saya akhirnya menyadari bahwa saya hampir tidak pernah menekuk lutut saya yang terluka itu. Seketika juga, ibu saya langsung menyuruh saya untuk menekuk lutut itu. Hal inilah yang saya anggap sebagai inspirasi saya.
Walaupun sakit amat sangat (bahkan saya sampai berteriak), ternyata luka tersebut akhirnya mengering dan mengelupas sendiri dalam beberapa hari. Padahal selama beberapa minggu luka itu tidak mengelupas mengelupas juga.
Inti dari cerita saya diatas adalah, sesakit apapun luka yang kita alami, baik secara fisik atau batin, tidak bisa selamanya kita hindar. Yang ada, luka tersebut malah akan jadi semakin parah dan tak hilang-hilang. Hadapilah masalah yang menyebabkan kita terluka, InsyaAllah 'luka' tersebut akan dengan sendirinya sembuh.
Fin.

1 comment:

Unknown said...

Tak ada yang sebaik hadapi masalah dan cari jalan keluarnya.